Mangrove Sebagai Benteng Penangkal Pemanasan Global di Indonesia
Mangrove, tumbuhan yang seringkali dianggap sepele, rupanya memiliki peran yang sangat penting dalam menangkal pemanasan global. Di Indonesia, mangrove dikenal sebagai benteng alam yang efektif untuk melindungi ekosistem pesisir dari dampak negatif perubahan iklim.
Menurut Dr. Ir. Putu Liza Mustika, M.Sc., seorang pakar lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), mangrove memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap karbon dioksida (CO2) dari udara. “Mangrove dapat menyimpan emisi karbon lebih banyak daripada hutan tropis lainnya,” ujar beliau.
Selain itu, mangrove juga mampu menyerap air laut yang naik akibat pemanasan global. Hal ini dapat mencegah terjadinya banjir di daerah pesisir. Menurut Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, seorang ahli kehutanan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), “Mangrove mampu menyerap air laut dengan efisien dan mengurangi risiko banjir di pesisir.”
Namun, sayangnya luas hutan mangrove di Indonesia terus mengalami penurunan akibat pembabatan ilegal dan konversi lahan untuk pembangunan. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas mangrove di Indonesia berkurang sebesar 40% dalam 30 tahun terakhir.
Oleh karena itu, perlindungan mangrove perlu menjadi prioritas bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia. Menurut Dr. Ir. Putu Liza Mustika, M.Sc., “Kita perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya mangrove sebagai benteng penangkal pemanasan global. Penanaman mangrove dan pengelolaan hutan mangrove yang berkelanjutan perlu didorong agar fungsi ekologisnya tetap terjaga.”
Dengan upaya yang terintegrasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, diharapkan mangrove dapat terus berperan sebagai benteng penangkal pemanasan global di Indonesia. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, “Mangrove bukan hanya penting untuk lingkungan, tetapi juga untuk kesejahteraan manusia di masa depan.”