Keberagaman hayati ekosistem darat Indonesia merupakan salah satu kekayaan alam yang perlu dilestarikan demi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Keberagaman hayati ini mencakup berbagai spesies tumbuhan, hewan, dan mikroba yang hidup dalam beragam ekosistem di Indonesia.
Menurut Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc., Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, keberagaman hayati ekosistem darat Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam dan menyediakan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia. Namun, sayangnya keberagaman hayati ini semakin terancam akibat dari deforestasi, perubahan iklim, dan aktivitas manusia yang merusak lingkungan.
Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sekitar 40.000 spesies tumbuhan dan 16% spesies hewan di dunia hidup di Indonesia. Namun, sekitar 500 spesies tumbuhan dan 129 spesies hewan di Indonesia terancam punah akibat berbagai faktor seperti perambahan hutan, perburuan liar, dan perubahan iklim.
Prof. Dr. Emil Salim, pakar lingkungan hidup Indonesia, mengatakan bahwa keberagaman hayati ekosistem darat Indonesia merupakan warisan alam yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang. “Kita sebagai manusia memiliki tanggung jawab moral untuk melindungi keberagaman hayati ini agar tidak punah,” ujarnya.
Untuk itu, diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam menjaga keberagaman hayati ekosistem darat Indonesia. Langkah-langkah konkret seperti penghijauan, pengelolaan hutan yang berkelanjutan, dan penegakan hukum yang ketat terhadap pelaku perusak lingkungan perlu dilakukan secara bersama-sama.
Dengan upaya bersama ini, diharapkan keberagaman hayati ekosistem darat Indonesia dapat terus dilestarikan dan memberikan manfaat bagi kehidupan semua makhluk hidup di bumi ini. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Ir. Rachmat Witoelar, “Keberagaman hayati adalah kekayaan alam yang tidak ternilai harganya. Kita harus menjaga dan merawatnya dengan baik untuk keberlangsungan hidup kita dan generasi mendatang.”