Mengenal 7 Jenis Ekosistem Darat di Indonesia: Dari Hutan Hujan Hingga Sabana


Mengenal 7 Jenis Ekosistem Darat di Indonesia: Dari Hutan Hujan Hingga Sabana

Apakah kamu tahu bahwa Indonesia memiliki beragam jenis ekosistem darat yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati? Dari hutan hujan hingga sabana, setiap ekosistem memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri. Mari kita mengenal lebih jauh tentang 7 jenis ekosistem darat yang ada di Indonesia.

1. Hutan Hujan

Hutan hujan adalah salah satu ekosistem darat yang paling melimpah di Indonesia. Menurut Dr. Yayuk R. Suharyatun, seorang ahli ekologi dari Universitas Indonesia, hutan hujan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. “Hutan hujan Indonesia dikenal sebagai hutan hujan tropis terbesar kedua di dunia setelah Amazon,” ujarnya.

2. Hutan Mangrove

Hutan mangrove merupakan ekosistem darat yang terdapat di wilayah pesisir. Menurut Dr. Ir. Rini Widyastuti, seorang pakar lingkungan dari Institut Pertanian Bogor, hutan mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan ekosistem pesisir. “Hutan mangrove berperan sebagai filter alami dan penahan gelombang,” katanya.

3. Hutan Bakau

Hutan bakau merupakan bagian dari ekosistem mangrove yang tumbuh di daerah pasang surut. Menurut Prof. Dr. Bambang Hero Saharjo, seorang ahli kehutanan dari Institut Pertanian Bogor, hutan bakau memiliki adaptasi yang unik untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras. “Hutan bakau memiliki akar udara yang memungkinkan mereka bernapas di lingkungan yang tergenang air,” jelasnya.

4. Hutan Tropis Kering

Hutan tropis kering adalah ekosistem darat yang umum ditemui di daerah dengan curah hujan rendah. Menurut Prof. Dr. Suraya Afiff, seorang pakar ekologi dari Universitas Gadjah Mada, hutan tropis kering memiliki tumbuhan yang tahan kekeringan. “Hutan tropis kering memiliki spesies tumbuhan yang mampu bertahan hidup dengan sedikit air,” paparnya.

5. Sabana

Sabana merupakan ekosistem darat yang ditandai oleh padang rumput yang luas. Menurut Dr. Yudi Nurul Ihsan, seorang ahli biologi dari Universitas Lampung, sabana memiliki keanekaragaman hayati yang khas. “Sabana merupakan habitat bagi beragam spesies hewan seperti zebra, jerapah, dan burung pemangsa,” ucapnya.

6. Savana

Savana mirip dengan sabana namun memiliki vegetasi yang lebih jarang. Menurut Dr. Adhi Kusumadewi, seorang ahli botani dari Universitas Brawijaya, savana memiliki adaptasi tertentu untuk bertahan hidup di lingkungan yang kering. “Savana sering dijumpai di daerah dengan curah hujan rendah dan memiliki tumbuhan yang tahan kekeringan,” katanya.

7. Step

Step adalah ekosistem darat yang ditandai oleh padang rumput yang pendek. Menurut Prof. Dr. Herry Purnomo, seorang ahli kehutanan dari Institut Pertanian Bogor, step merupakan ekosistem yang sensitif terhadap perubahan iklim. “Step biasanya terdapat di daerah pegunungan dengan suhu yang ekstrem,” ujarnya.

Dari hutan hujan hingga sabana, setiap jenis ekosistem darat di Indonesia memiliki keunikan dan keanekaragaman hayati yang patut dilestarikan. Menurut Dr. Yayuk R. Suharyatun, “Pemahaman yang lebih dalam tentang ekosistem darat dapat membantu kita dalam upaya pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati di Indonesia.”

Jadi, mari kita jaga dan lestarikan keanekaragaman ekosistem darat Indonesia demi keseimbangan alam yang lestari. Semoga artikel ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita tentang kekayaan alam Indonesia.