Keragaman hayati dalam ekosistem darat dan laut di Indonesia merupakan salah satu kekayaan alam yang patut kita banggakan. Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, baik di darat maupun di laut. Menurut Prof. Dr. Ir. Herry Subagiyo, M.Si., seorang pakar biologi konservasi dari Universitas Indonesia, keragaman hayati di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia.
Ekosistem darat di Indonesia kaya akan berbagai jenis flora dan fauna yang hanya dapat ditemui di wilayah tropis seperti Indonesia. Hutan hujan tropis Indonesia, misalnya, menjadi rumah bagi ribuan spesies tumbuhan dan hewan endemik. Menurut Dr. Ir. Rachmat Hidayat, M.Sc., seorang ahli ekologi dari Institut Pertanian Bogor, keragaman hayati di ekosistem darat Indonesia sangat rentan terhadap ancaman perusakan lingkungan.
Sementara itu, ekosistem laut di Indonesia juga tidak kalah menariknya. Terumbu karang Indonesia, yang merupakan bagian dari segitiga karang dunia, menjadi tempat tinggal bagi berbagai spesies ikan dan biota laut lainnya. Menurut Dr. Ir. Maya Natasya, seorang ahli kelautan dari Institut Teknologi Bandung, keragaman hayati di ekosistem laut Indonesia sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut global.
Namun, keragaman hayati dalam ekosistem darat dan laut di Indonesia saat ini mengalami berbagai ancaman, seperti perubahan iklim, deforestasi, dan overfishing. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sekitar 2,8 juta hektar hutan Indonesia hilang setiap tahunnya akibat aktivitas illegal logging dan konversi lahan.
Untuk itu, peran penting masyarakat dalam menjaga keragaman hayati di ekosistem darat dan laut di Indonesia sangatlah diperlukan. Menurut Dr. Ir. Budi Sutrisno, seorang ahli konservasi dari Badan Restorasi Gambut, upaya pelestarian lingkungan harus dilakukan secara bersama-sama untuk mencegah kepunahan spesies dan merusak ekosistem.
Dengan menjaga keragaman hayati dalam ekosistem darat dan laut di Indonesia, kita dapat menjaga keberlangsungan hidup tidak hanya bagi spesies-spesies tersebut, tetapi juga untuk keseimbangan ekosistem secara keseluruhan. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Ir. Emil Salim, mantan Menteri Lingkungan Hidup, “Keragaman hayati adalah modal dasar bagi kehidupan manusia di bumi ini. Tanpanya, kehidupan akan menjadi tidak seimbang dan terancam punah.”